Kuesioner adalah alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada konseli/ siswa (responden) untuk memperoleh jawaban secara tertulis.
Manfaat Kuesioner
Beberapa manfaat kuesioner dalam pengumpulan data adalah:
- Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan teknik lain
- Bahan pembuatan evaluasi program
- Untuk mengambil sampling sikap dan pendapat dari responden.
Struktur Batang Tubuh Kuesioner
Struktur penyusunan kuesioner/ angket mencakup tiga hal yaitu: judul, pengantar, dan pertanyaan/pernyataan. Keutuhan bentuk instrumen kuesioner/ angket ini tampak pada formatnya, seperti: bentuk fisik luar, instruksi yang jelas, isi pertanyaan dengan bahasa sederhana yang mampu dijangkau oleh pikiran konseli/ siswa (responden), dan rancangan pengkodean (recording schedule) yang sederhana dan mudah.
Baca: Pengertian Tes Inteligensi dan Bakat Serta Manfaatnya
Serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada responden melalui kuesioner/ angket dapat berupa:
- Pertanyaan fakta, mencakup: umur, pendidikan, agama, alamat, nama, kelas
- Pertanyaan tentang pendapat dan sikap, mencakup perasaan dan sikap responden tentang sesuatu;
- Pertanyaan tentang informasi, mencakup apa yang diketahui oleh konseli/ siswa (responden) dan sejauhmana hal tersebut diketahuinya
- Pertanyaan tentang persepsi diri, mencakup penilaian responden terhadap perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain.
Kelebihan Kuesioner
Pengumpulan data dengan teknik kuesioner/ angket memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan kuesioner/ angket sebagai instrumen pengumpul data, yaitu:
- Teknik kuesioner/ angket ini lebih efisien, ditinjau dari pembiayaan dan jumlah responden
- Dapat mengungkap data yang memerlukan perkembangan dan pemikiran dan bukan jawaban spontan
- Dapat mengungkap keterangan yang mungkin bersifat pribadi dan tidak akan diberikan secara langsung.
Keterbatasan Kuesioner
Sedangkan keterbatasan kuesioner/ angket sebagai instrumen pengumpulan data adalah:
- Tidak akan menjaring data yang sebenarnya jika petunjuk pengisian tidak jelas
- Tidak dapat diketahui dengan pasti bahwa responden sungguh-sungguh dalam mengisi kuesioner/ angket
- Tidak dapat ditambah keterangan yang dapat diperoleh kecuali melalui observasi.
Bentuk-Bentuk Kuesioner
a. Bentuk pertanyaan dalam kuesioner/ angket adalah pertanyaan tertutup (jika jawabannya sudah ditetapkan secara rinci) dan pertanyaan terbuka (jika jawabannya memberikan kebebasan penuh kepada responden)
b. Pengklasifikasian menurut subyek atau responden dibedakan menjadi:
- Kuesioner/ angket langsung, bilamana angket yang langsung disampaikan kepada orang yang dimintai pendapat atau jawabannya. Misal, kuesioner/ angket siswa
- Kuesioner/ angket yang tidak langsung, bilamana angket disampaikan kepada orang lain yang dimintai pendapat tentang keadaan seseorang. Misal, angket orang-tua, guru, teman
c. Pengklasifikasian menurut strukturnya, dibedakan menjadi:
- Kuesioner/ angket berstruktur, berisi pertanyaan-pertanyaan beserta jawabannya yang jelas, singkat, dan konkrit
- Kuesioner/ angket tidak berstruktur, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bebas dan uraian yang panjang dan lebar dari responden
d. Pengklasifikasian menurut jenis pertanyaan, dibedakan menjadi:
- Pertanyaan terbuka, yaitu kuesioner/ angket yang kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas memberikan jawaban. Contoh: Menurut pendapat Anda ciri-ciri kepribadian manakah yang cocok sebagai profil ketua OSIS?
- Pertanyaan tertutup, yaitu kuesioner/ angket yang kemungkinan jawabannya ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban yang lain.
Contoh: Pernahkah Anda menjadi ketua OSIS?
a. Pernah b. Tidak pernah
Pertanyaan terbuka dan tertutup, yaitu jika jawabannya sudah ditentukan kemudian disusul pertanyaan terbuka.
Contoh: Pernahkah Anda mendapat penjelasan tentang cara-cara belajar yang efektif?
a. Pernah b. Tidak pernah
Jika pernah, cara belajar manakah yang Anda pakai sekarang?
Prosedur Pengadministrasian Kuesioner
Selama mengadministrasikan kuesioner, maka ada tiga (3) tahap yang lazim di tempuh, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis hasil.
Tahap persiapan mencakup langkah-langkah berikut: (a) penetapan topik, (b) penentuan variabel, (c) penentuan indikator, (d) penentuan prediktor, dan (e) penyusunan pernyataan/ item.
Tahap pelaksanaan, mencakup langkah-langkah berikut: (a) mempersiapkan kuesioner, (b) menetapkan kapan kuesioner disebarkan, dan (c) merekap hasil kuesioner.
Tahap analisis hasil, mencakup langkah-langkah berikut: (a) pengelompokan variabel yang akan ditabulasi, (b) penyekoran jawaban dan menghasilkan persentase, (c) kesimpulan dan pengiterpretasian hasil, dan (d) pelaporan dalam bentuk profil.
Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Kuesioner
Tahap Persiapan, meliputi langkah-langkah berikut:
a. Penentuan topik yang relevan yaitu Sikap Asertif
b. Penentuan Variabel
Variabel-variabelnya meliputi: ekspresi perasaan positif, afirmasi diri, dan ekspresi perasaan negatif
c. Penetapan Model
Pada dasarnya model jawaban ini tergantung pada bentuk jawaban yang dikehendaki oleh variabel tertentu. Seperti, jawaban uaraian bebas, jawaban uraian singkat, jawaban kategorikal, jawaban berskala, jawaban tabuler, jawaban dengan cek atau pilihan ganda. Perlu dipertimbangkan dalam pemakaian atau penetapan model jawaban ini kelebihan dan kelemahannya.
d. Penentuan Kuesioner
Langkah menyusun kuesioner/ angket hal perlu sekali diperhatikan dalam penyusunan kuesioner/ angket adalah komponen-komponen berikut: (1) pengantar; (2) petunjuk pengisian; (3) item-item pertanyaan; dan (4) penutup
e. Penentuan Profil
Yaitu menetapkan kreterium terhadap jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada responden. Kreterium ini dibuat berdasarkan kajian teori tentang sikap asertif sebagaimana tertera pada topik. Prediktor ini sekaligus digunakan sebagai acuan untuk interpretasi data. Ada empat (4) kreterium yang digunakan untuk mengkonversi data, sebagaimana tercantum pada tabel konversi berikut
f. Penyusunan pertanyaan/ item
Berikut beberapa petunjuk menyusunan kuesioner/ angket yaitu:
- Menggunakan kata yang tidak ambigu
- Susunan kalimat hendaknya sederhana tapi jelas
- Menghindari pemakaian kata yang tidak berguna
- Menghindarkan pertanyaan yang tidak perlu
- Mencantumkan kemungkinan alternatif jawaban
- Pertanyaan disesuaikan dengan responden
- Menghindari kata yang bersifat sugestif dan negatif
- Pertanyaan tidak bersifat memaksa
- Pertanyaan lebih baik terstruktur
- Menggunakan kata netral.
Langkah-langkah penyusunan kuesioner/ angket, ialah memerinci atau menjabarkan variabel-variabel yang akan diukur.
Contoh: kuesioner/ angket sikap asertif, maka variabel-variabelnya meliputi: ekspresi perasaan positif, afirmasi diri, dan ekspresi perasaan negatif.
Langkah menetapkan model, pada dasarnya model jawaban ini tergantung pada bentuk jawaban yang dikehendaki oleh variabel tertentu. Seperti, jawban uraian bebas, jawaban uraian singkat, jawaban kategorikal, jawaban berskala, jawaban tabuler, jawaban dengan cek atau pilihan ganda. Perlu dipertimbangkan dalam pemakaian atau penetapan model jawaban ini kelebihan dan kelemahannya.