Perbedaan Pendidikan Sarjana dan Vokasi

Perbedaan Pendidikan Sarjana dan Vokasi

Posted on

Setelah diterima masuk Perguruan Tinggi banyak mahasiswa yang belum menemukan jiwanya di jurusan yang diambil, mungkin disebabkan karena minimnya pemahaman tentang Perguruan Tinggi. Untuk mencegah hal tersebut, Konseling.web.id mencoba menjelaskan “Perbedaan Pendidikan Sarjana dan Pendidikan Vokasi (Diploma)” sehingga adik-adik yang mau kuliah mantap mengambil jurusan di Perguruan Tinggi.

Pada dasarnya Perguruan Tinggi dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu Pendidikan Sarjana dan Pendidikan Vokasi (Diploma). Status keduanya juga ada 2 yaitu Negeri dan Swasta, bedanya yang negeri dikelola oleh pemerintah sedangkan Swasta oleh Yayasan.

Selain Pendidikan Sarjana dan Pendidikan Vokasi sebenarnya masih ada Sekolah Ikatan Dinas yang lulusannya langsung kerja di instansi pemerintahan namun masuknya langsung diakomodir pemerintah dengan seleksi yang cukup ketat.

Baca: Tips Memilih Perguruan Tinggi Terbaik

 

Perbedaan Sarjana dengan Vokasi

1. Jenjang Pendidikan

Pendidikan Sarjana terdiri dari 3 jenjang pendidikan yaitu S1 (sarjana), S2 (magister), dan S3 (doktor) sedangkan Pendidikan Vokasi juga ada 4 jenjang yaitu D-I, D-II, D-III, D-IV.

Lama studi untuk S1 selama 4 tahun sama halnya dengan D-IV, S2 selama 2 tahun, S3 selama 3 tahun. Pendidikan Vokasi untuk D-I selama 1 tahun, D-II 2 tahun, dan D-III selama 3 tahun.

Memang durasi yang paling pendek ada di Pendidikan Vokasi karena ilmu terapan yang lulusannya siap kerja berbeda dengan Pendidikan Sarjana.

2. Gelar

Gelar adalah awalan atau akhiran yang ditambahkan pada nama seseorang untuk menandakan penghormatan atas pendidikan yang diraih. Untuk Pendidikan Sarjana dan Pendidikan Vokasi juga berbeda, berikut ini adalah gelarnya.

Pendidikan Sarjana:

  • Sarjana (S1): gelarnya di awali dengan huruf S kemudian di ikuti bidang yang diambil. Contoh S.Si untuk Sarjana Fisika murni, kalau kuliah di kependidikan maka semua sarjana mendapatkan gelar S.Pd
  • Magister (S2): gelar di awali dengan huruf M (magister) kemudian di ikuti bidang yang diambil. Contoh M.Sc untuk Matematika murni dan M.Pd untuk magister kependidikan semua bidang.
  • Doktor (S3): gelar di awali huruf Dr (D besar dan r Kecil), kalau hurufnya kecil semua itu miliknya dokter, ini ditulis di depan nama penyandang gelar.

Pendidikan Vokasi (Diploma):

  • Ahli Pratama (D-I): A.P
  • Ahli Muda (D-II): A.Ma
  • Ahli Madya (D-III): A.Md
  • Sarjana Terapan (D-IV) S.ST

Lulusan D-IV tidak perlu melanjutkan ke sarjana karena sudah setara dengan hal tersebut. Namun bisa juga lanjut ke S2, dan ke-S3.

3. Bobot Keilmuan

Inilah perbedaan paling mendasar antara Pendidikan Sarjana dan Pendidikan Vokasi dimana untuk Sarjana teori lebih besar daripada praktik, sedangkan Pendidikan Vokasi praktik lebih besar daripada teori. Perbandingan porsinya bisa 30:70 begitu juga sebaliknya.

Setelah mengetahui bobot keilmuan di sini bisa memantapkan pilihan ingin ambil yang mana, kalau tujuannya ingin mendapatkan ilmu terapan yang siap kerja maka ambil Pendidikan Vokasi pilihan bagus. Begitu halnya yang ambil Pendidikan Sarjana, yang lebih mengutamakan teori cocok untuk calon pendidik guru atau dosen ambil Sarjana adalah pilihan tepat.

4. Peluang Kerja

Selain mencari ilmu, tujuan kuliah adalah mendapatkan kerja yang mudah di kemudian hari. Lulusan Sarjana dan Vokasi memiliki arah tujuan yang berbeda, kalau untuk sarjana lebih menempati posisi strategis sebagai manager atau atasan.

Berbeda dengan lulusan Pendidikan Vokasi, dimana porsi praktik yang lebih besar berarti lulusannya memang diciptakan siap kerja. Dalam hal ini perusahaan dan instansi lebih suka merekrut tenaga kerja dari lulusan Pendidikan Vokasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *