Pembelajaran Abad 21

Kompetensi Siswa di Abad 21

Posted on

Guru bukan sebatas transfer ilmu, tapi membentuk karakter generasi abad 21. Guru sebagai sosok utama dalam satuan pendidikan, memiliki tanggung jawab yang bukan hanya transfer ilmu pengetahuan melainkan membentuk karakter peserta didik. Caranya melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga seperti yang termaktub dalam Peraturan presiden nomor 87 tahun 2017.

Selain itu, guru dan tenaga pendidikan juga harus mampu mengelola kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat untuk mengumandangkan pendidikan karakter ini.  Penguatan Pendidikan karakter di sekolah juga tetap harus dapat menumbuhkan karakter siswa untuk dapat berpikir kritis, kreatif, mampu berkomunikasi, dan berkolaborasi, yang mampu bersaing di abad 21.

Baca: Konsep Merdeka Belajar Bagi Siswa

4 Kompetensi Siswa di Abad 21

Ada empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C, yaitu Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama).

Critical Thinking (Berpikir Kritis), Collaboration (Kolaborasi), Communication (Komunikasi),  Creativity (Kreativitas)
Kenali 4 C, Empat Keterampilan Abad 21 yang Harus Dimiliki Peserta Didik

1. Critical Thinking (Berpikir Kritis)

Berpikir kritis (critical thinking) merupakan kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akan muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan.

Critical thinking dimaknai juga sebagai kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit, memahami interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.

Keterampilan berpikir kritis merupakan hal yang penting untuk dimiliki peserta didik di tengah derasnya arus informasi di era digital.

Kemampuan membedakan kebenaran dari kebohongan, fakta dari opini, atau fiksi dari non-fiksi, merupakan salah satu modal bagi peserta didik untuk mengambil keputusan dengan lebih bijak sepanjang hidupnya.

Selain itu, kemampuan berpikir kritis juga penting sebagai bekal peserta didik untuk menjadi pembelajar yang baik.

2. Collaboration (Kolaborasi)

Kolaborasi adalah kemampuan untuk bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, dan menghormati perspektif berbeda.

Dengan berkolaborasi, maka setiap pihak yang terlibat dapat saling mengisi kekurangan yang lain dengan kelebihan masing-masing.

Akan tersedia lebih banyak pengetahuan dan keterampilan secara kolektif untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.

Teknologi yang tersedia saat ini membuat peluang peserta didik untuk berkolaborasi terbuka lebar tanpa harus dibatasi oleh jarak.

Karena itu, anak-anak kita perlu dibekali dengan kemampuan berkolaborasi sebagai salah satu keterampilan abad 21 yang mencakup kemampuan bekerja sama secara efektif dalam tim yang beragam, fleksibel dan mampu berkompromi untuk mencapai tujuan bersama, memahami tanggung jawabnya dalam tim, dan menghargai kinerja anggota tim lainnya.

3. Communication (Komunikasi)

Communication (komunikasi) adalah kegiatan mentransfer informasi, baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi merupakan hal penting dalam peradaban manusia.

Tujuan utama komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui media yang dipilih agar dapat diterima dan dimengerti oleh penerima pesan.

Komunikasi dapat berjalan efektif jika pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima dengan baik oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.

Hadirnya gadget di era globalisasi dapat dijadikan sebagai media komunikasi yang efektif bagi anak-anak.

Akan tetapi pengawasan, terutama dari orangtua perlu semakin ditingkatkan terhadap pemakaian gadget sebagai media informasi bagi anak-anak mereka, agar tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif.

Selain itu, lamanya penggunaan gadget bagi anak-anak juga perlu dibatasi agar kompetensi sosialnya dengan teman-teman sebaya tetap terjaga.

4. Creativity (Kreativitas)

Creativity (kreatifitas) merupakan kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.

Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan penggabungan baru.

Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran kreatif seseorang, yaitu proses akal budi seseorang dalam menciptakan gagasan baru. Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-penemuan baru sering disebut sebagai inovasi.

Era teknologi ditandai dengan semakin banyak pekerjaan yang diambil alih oleh mesin di masa depan.

Berpikir kreatif dalam menciptakan berbagai inovasi baru adalah salah satu keterampilan abad 21 yang akan membuat seseorang mampu bertahan dan tidak tergantikan oleh robot atau mesin di bidang pekerjaannya.

Siswa dapat belajar menghargai perbedaan pendapat, menyadari kesalahan yang ia buat, serta dapat memupuk rasa tanggung jawab dalam mengerjakan tangung jawab yang diberikan. Urgensi penguatan karakter ini semakin mendesak seiring dengan tantangan berat yang kita hadapi di masa-masa yang akan datang. Para siswa di era ini adalah calon Generasi Emas Indonesia Tahun 2045 yang akan menghadapi dinamika perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga.

Untuk mewujudkannya pendidikan karakter ini, maka para guru harus dapat berperan sebagai “the significant other” bagi para siswa. Guru harus menjadi sumber keteladanan.

Seorang guru juga harus memiliki sikap, perilaku, moral yag baik, sopan santun, dan bersikap baik. Guru juga harus selalu mengajarkan kepada siswa sifat–sifat keteladanan yang baik.

Berbicara mengenai abad 21, maka pembicaraan akan terfokus pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat. Pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi di abad 21 akan memberikan konsekuensi pada besarnya tantangan yang berbeda dari yang pernah dihadapi sebelumnya. Keterampilan abad 21 menjadi topik yang cukup ramai diperbincangkan akhir-akhir ini. Lembaga pendidikan ditantang untuk menemukan cara dalam rangka memungkinkan peserta didik sukses di pekerjaan dan kehidupan melalui penguasaan keterampilan berpikir kreatif, pemecahan masalah yang fleksibel, berkolaborasi dan berinovasi.

Identifikasi kompetensi siswa yang perlu dikembangkan merupakan hal yang sangat penting untuk menghadapi abad 21. Pendekatan tradisional yang menekankan pada hafalan atau penerapan prosedur sederhana tidak akan mengembangkan keterampilan berpikir kritis atau kemandirian peserta didik. Setiap individu harus terlibat dalam pembelajaran berbasis inkuiri yang bermakna, memiliki nilai kebenaran dan relevansi, untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mereka perlukan.

Pada abad 21 setiap peserta didik akan belajar dengan cara yang berbeda-beda, sehingga guru ditantang untuk menemukan cara membantu semua siswa belajar secara efektif.

Di bidang pekerjaan, maka pekerjaan pada abad 21 lebih bersifat internasional, multikultural dan saling terkoneksi. Pada abad terakhir ini telah terjadi pergeseran yang signifikan dari layanan manufaktur kepada layanan yang menekankan pada informasi dan pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri tumbuh dan meluas secara eksponensial. Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat di abad 21 telah mengubah cara belajar dan sifat pekerjaan. Anak-anak akan dihadapkan pada jenis-jenis pekerjaan, teknologi, juga problematika hidup yang mungkin belum mampu untuk dibayangkan sekarang.

Pembelajaran Abad 21

Pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran yang dirancang untuk generasi abad 21 agar mampu mengikuti arus perkembangan teknologi terbaru.  Terutama pada ranah komunikasi yang telah masuk ke sendi kehidupan, maka dari itu siswa diharuskan untuk bisa menguasai empat keterampilan belajar (4C), yakni: creativity and innovation, critical thinking and problem solving, communication dan collaboration.

Prinsip Pembelajaran Abad 21

Pembelajaran harus berpusat kepada siswa: Pembelajaran harus kolaboratif, Belajar harus memiliki konteks, Sekolah harus terintegrasikan dengan lingkungan masyarakat atau sosial.

Peran dan Kompetensi Pembelajaran Abad 21

Peran siswa dalam penerapan pembelajaran ini diantarnya adalah:

  • Bisa belajar secara kolaboratif
  • Belajar berbasis masalah
  • Memiliki kemampuan high order thinking
  • Belajar mengajukan pertanyaan.

Terdapat kompetensi yang harus diraih siswa agar pembelajaran ini bisa sukses. Ini juga bisa menjadi landasan dasar untuk merancang pembelajaran yang sesuai agar siswa bisa beradaptasi di lingkungan abad 21 ini. Berikut pemaparannya:

1. Way of thinking

Artinya adalah cara berpikir, maksudnya adalah siswa harus bisa memiliki keahlian untuk memiliki cara berpikir yang bisa menjadi bekal mengarungi abad 21. Diantara cara berpikirnya adalah berpikir kritis, membuat keputusan, kreatif dalam setiap pembelajaran.

2. Skills for Living in The World

Maksudnya adalah cara seseorang untuk bisa hidup pada dunia abad 21 ini. Kemampuan yang sangat relevan pada abad 21 ini adalah tanggung jawab sosial secara individu maupun masyarakat, (warga negara) Citizenship serta (karir dan kehidupan) life and career.

3. Ways of Working

Maksudnya adalah cara kerja atau apa yang harus siwa kerjakan (caranya). Dengan mengetahui konsep 4c di atas maka siswa pada pembelajaran ini harus mampu bekerja secara mandiri dan kolaborasi (kerjasama). Landasan kerja ini harus berhubungan dengan apa yang relevan pada abad 21 salah satunya adalah kerjasama pada Teknologi Informasi dan Teknologi.

4. Tools of Working

Agar manusia bisa maksimal dalam bekerja secara mandiri maupun grup. Mereka harus bisa mengoperasikan segala bidang yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dengan penguasaan alat pada TIK tersebut maka setiap manusia bisa mengembangkan pekerjaannya secara maksimal

Ketrampilan Untuk Bersaing di Abad 21

6 (enam) keterampilan yang dibutuhkan agar bisa beradaptasi di zaman dimana pertumbuhan teknologi dan media informasi berubah kian cepat di bawah ini.

1.  Komunikasi

Komunikasi yang baik dapat memudahkan kita dalam berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi tersebut dapat diwujudkan melalui tulisan dan lisan.

2. Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan di abad ke 21. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan kita dalam menyelesaikan masalah, berpikir kreatif dan masih banyak lagi.

3. Kemampuan Menggunakan Teknologi Digital Abad ke 21

Teknologi menjadi salah satu cara untuk mempermudah aktivitas kita. Oleh karena itu, seiring dengan berkembangnya teknologi kita dituntut untuk dapat menguasainya.

4. Keragaman dan Kerjasama

Kemampuan dalam berkolaborasi dan berempati terhadap lingkungan sekitar yang sangat beragam

5. Etika dan Tanggung Jawab Profesionalisme

Kemampuan dalam bertindak sesuai etika yang berlaku dan berperilaku profesional

6. Kefasihan dalam Mendapatkan dan Mencerna Informasi

Ini adalah kemampuan dalam mencari informasi dan memahami informasi tersebut secara efektif dan mengunakannya sesuai dengan keperluan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *