Tipe Kepribadian

4 Tipe Kepribadian dan Faktor Pembentuk Kepribadian

Posted on

Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Lebih detail Allport mendefinisikan kepribadian sebagai suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas.

Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku.

Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.

Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Tingkah laku tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.

 

Faktor Yang Membentuk Kepribadian

Kepribadian terbentuk karena proses keterlibatan subjek atau individu atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetis atau biologis, pengalaman-pengalaman sosial, dan perubahan lingkungan. Dengan kata lain corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan.

Kepribadian Terbentuk Oleh Faktor:

  • Internal yang lebih menunjuk kepada faktor bawaan
  • Eksternal, meliputi pengaruh lingkungan baik sosial maupun non-sosial.

 

Macam – Macam Tipe Kepribadian

Ada beberapa tipe kepribadian menurut Hipocrates:

1. Kepribadian Sanguinis

Tipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri ekstrovert, optimis, periang dan penuh semangat, penuh rasa ingin tahu. Tipe ini memiliki rasa humor yang tinggi, ditambah dengan antusiasme dan sikap ekspresif mereka selalu menjadi bintang dalam setiap pertemuan. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar akan pengakuan dan penghargaan.

2. Kepribadian Melankolis

Kepribadian ini memiliki ciri-ciri: introvert, pemikir, pesimis mendalam dan penuh pikiran yang analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan kreatif, tipe ini sangat teliti, hati-hati dan suka curiga, taat aturan, sangat konsisten dengan perasaan yang halus. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar berupa jawaban yang bermutu dan didukung data yang lengkap dan akurat.

3. Kepribadian Koleris

Ciri-ciri kepribadian ini adalah: ekstrovert, keras, tegas, tidak emosional bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan dan bisa menjalankan apa saja, berbakat menjadi pemimpin. Tipe ini sangat dinamis, aktif, dan membutuhkan perubahan. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar berupa tantangan, pilihan, dan pengendalian.

4. Kepribadian Phlegmatis

Kepribadian ini memiliki ciri-ciri: introvert, mudah bergaul dan santai, diam tenang, sabar, pemalu, hidup konsisten, tenang tapi cerdas, simpatik dan rendah hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan, tidak suka konflik dan pertentangan. Mereka sulit mengatakan “tidak”, sangat sentimental dan suka hal yang sama “status quo”. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar berupa penghargaan dan penerimaan.

 

Kepribadian Matang

Kematangan kepribadian menggambarkan kedewasaan seseorang. Kematangan pribadi, ditunjukkan dengan cirri-ciri antara lain:

  • Mampu menerima diri sendiri apa adanya
  • Mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri secara positif
  • Memiliki pegangan hidup yang kuat
  • Agama merupakan pegangan hidup kita, bagi orang yang memiliki kematangan pribadi, maka ia akan memiliki kehidupan agama yang kuat
  • Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman
  • Dalam berkehidupan sosial, pribadi yang matang dapat diterima dan menerima orang lain tanpa hambatan yang berarti. Dia dapat segera menyesuaikan diri tanpa ikut arus
  • Mempunyai perencanaan masa depan
  • Mempunyai perencanaan akan masa yang akan datang dalam kehidupannya, tidak berpikiran sempit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *