kDunia kerja tidak hanya mencari orang pintar saja tetapi mencari tenaga yang mau benar-benar bekerja untuk mengembangkan perusahaan. Oleh karena itu kenapa orang yang sikap dan perilakunya bagus sangat dicari dunia kerja? karena attitudenya bagus. Berikut ini Pengertian Attitude dan Manfaatnya di Dunia Kerja, semoga bermanfaat untuk Anda.
Secara bila orang tersebut perilakunya bagus pasti mau bertanggung jawab disetiap tugas-tugas pekerjaan. Berbeda dengan orang pintar yang biasanya cenderung hanya untuk dirinya sendiri atau karir dirinya, bukan untuk membangun perusahaan.
Terkait dengan hal tersebut maka materi bimbingan dan konseling yang cocok adalah Attitude dan Manfaatnya Dalam Dunia Kerja. Artikel ini ditulis berdasarkan permintaan pasar mengenai tenaga kerja disebuah perusahaan yang menjalin kerjasama dengan pihak sekolah.
Baca: Pengertian Body Shaming, Dampak, dan Hukuman Bagi Pelaku
Jadi perusahaan tersebut berani memesan siswa yang masih kelas XII untuk bekerja di sana. Pada mulanya heran, kenapa tidak merekrut orang pintar yang sudah lulus. Katanya orang pintar di sini kalau jam kerjanya habis maka tidak mau mengerjakan tugas lagi, berbeda dengan mereka yang mau bekerja meskipun sudah pulang malam harinya mau lembur mengerjakan tugas.
Dunia kerja mengedepankan attitude yang baik untuk meraih kesuksesan. Bagi Anda yang belum paham betul mengenai apa itu attitude berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai pengertian dan manfaatnya dalam dunia kerja.
Pengertian Attidude Menurut Para Ahli
- Pengertian attitude menurut Fishbein adalah predisposisi emosional yang dipelajari untuk merespons segala konsisten terhadap suatu objek
- Trow mengungkapkan attitude sebagai kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat
- Menurut La Pierre attitude ialah pola perilaku tendensi atau kesiapan diri seseorang tersebut dalam melakukan adaptasi termasuk dalam menyesuaikan diri. Terkait dengan cara untuk beradaptasi ada yang sederhana dan ada yang rumit, tergantung dari masing-masing orang. Sebab attitude bentuk respons dari stimulus sosial yang dihadapinya
- Soetarno juga mengatakan attitude sebagai pandangan perasaan seseorang yang umumnya diikuti dengan kecenderungan dalam bertindak terhadap objek tertentu. Jadi objek yang menjadi sasaran sebagai stimulus dan attitude merupakan respons dari orang tersebut
- Syamsudin mengungkapkan attitude sebagai bentuk interaksi seseorang dengan lingkungan sosialnya. Sikap attitude merupakan hasil respons dari stimulus yang didapatkan, di mana saling mempengaruhi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial
- Rakhmat menyatakan attitude merupakan kecenderungan seseorang berpikir, berpandangan, merasakan, serta bertindak. Termasuk kecenderungan seseorang dalam berpikir menemukan ide, menemukan nilai dan situasi tertentu. Di mana, attitude sebagai kecenderungan seseorang untuk berlaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap
- Menurut Sarnoff attitude adalah bentuk dari kesediaan seseorang untuk merespons atau disebut disposition to react berdasarkan apa yang dilihat secara positif dan negatif. Jadi tergantung apa yang dilihatnya, apabila negatif maka attitude orang tersebut cenderung akan negatif, begitu juga sebaliknya apabila positif maka attitude orang tersebut cenderung positif/ baik
- Krech dan R.S Crutchfield juga mendefinisikan attitude sebagai sikap yang terbentuk dari hasil organisasi sifat yang menetap dari proses yang sesuai dengan keinginannya sendiri ataupun dari faktor luar.
Pengertian Attitude
Attitude adalah sikap dan perilaku yang Anda tunjukan sehari-hari. Cara berbicara, bertindak, memperlakukan orang lain, semua itu adalah cerminan dari apa yang Anda pikirkan. Percaya tidak percaya, attitude Anda dapat memengaruhi kesuksesan Anda ke depannya. Kok bisa?
Pada dasarnya, kesuksesan dapat diraih dengan mengasah tiga hal berikut ini: skill (keterampilan), knowledge (pengetahuan), dan attitude (sikap). Skill dan knowledge merupakan komponen yang dapat Anda kembangkan dengan banyak membaca, banyak belajar, dan praktik. Tetapi, attitude adalah komponen yang paling penting dalam membentuk karakter Anda. Tentu saja, attitude yang baik dapat dipelajari dan dilatih.
Tingkatan Attitude dalam Penerapannya
Menurut Notoatmodjo, dalam penerapannya ada empat tingkatan attitude. Tingkatan tersebut adalah:
1. Receiving/ Menerima
Menerima bahwa orang atau subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan atau objek.
2. Responding/ Merespons
Merespons artinya memberikan jawaban apabila ditanya serta mengerjakan tugas yang diberikan
3. Valuing/ Menghargai
Individu sudah mampu mengajak orang lain mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah, sehingga sudah mempunyai sikap positif terhadap suatu objek tertentu.
4. Responsible/ Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab dalam attitude merupakan mampu dan siap menerima risiko dari segala sesuatu yang telah menjadi pilihannya.
Faktor-Faktor Pembentuk Attitude
Faktor-faktor pembentuk attitude seseorang dapat dilihat dari hal-hal berikut ini.
1. Pengalaman Pribadi
Sesuatu yang dialami oleh seseorang dapat membentuk serta memengaruhi terbentuknya sikap atau pun attitude. Akan tetapi, untuk menjadi dasar pembentukan sikap atau attitude pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat.
2. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting
Seseorang yang dianggap penting akan banyak memengaruhi pembentukan sikap maupun attitude seseorang terhadap sesuatu. Adapun orang-orang yang biasanya dianggap penting bagi individu seperti orang tua, orang berstatus sosial yang lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami, dan lain sebagainya.
3. Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap atau attitude terutama kebudayaan di mana seseorang hidup dan dibesarkan. Kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap atau attitude seseorang terhadap berbagai masalah.
4. Media Massa
Media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain sebagainya mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opimi dan kepercayaan orang. Media massa membawa pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Kedua lembaga ini memiliki pengaruh dalam pembentukan sikap atau attitude karena meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan attitude yang baik atau good attitude dan buruk, sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan serta pusat keagamaan dan ajarannya.
6. Pengaruh Faktor Emosional
Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap ini hanya sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang.
Cara Menerapkan Attitude yang Baik
Cara menerapkan attitude yang baik dapat dimulai dari hal sederhana, terutama dalam dunia kerja, tentu menerapkan attitude yang baik dapat memberi dampak positif bagi karier. Berikut cara menerapkan attitude yang baik:
- Bersedia menerima kritik dan saran dari orang lain
- Berusaha untuk tepat waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, baik terkait janji maupun lainnya agar lebih menghargai waktu
- Saling menghormati dan menghargai satu sama lain
- Bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap pekerjaan
- Berusaha untuk bersikap sopan dan santun di lingkungan kerja ataupun dengan orang lain
- Hindari hal-hal membicarakan orang lain maupun bergosip.
Peran Attitude dalam Lingkungan Kerja
Dalam lingkungan kerja ada beberapa peran attitude yang dapat mempermudah perjalanan karier Anda. Berikut beberapa peran attitude dalam lingkungan kerja yang perlu diperhatikan:
1. Attitude Mengalahkan Hard Skill
Skill sesuatu yang dapat dipelajari, akan tetapi attitude sangat sulit untuk diubah. Meskipun bukan dari lahir, namun seseorang dengan kepribadian atau sifat tertentu cukup sulit mengalami perubahan yang signifikan.
Seseorang dengan attitude baik biasanya mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik terhadap lingkungannya. Dalam dunia kerja, perusahaan akan memilih calon karyawan yang mempunyai kepribadian terbuka serta rendah hati karena mereka harus siap dan bisa untuk ditempatkan di manapun.
2. Attitude Memungkinkan Pekerja Lebih Kompak
Secara tidak langsung, attitude merupakan bagian dari sikap untuk saling menjaga respect sehingga dalam hal produktivitas di perusahaan dapat meningkat dengan optimal.
Sesama karyawan dituntut untuk mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, misalnya dalam menyampaikan keluhan ataupun masukan terkait dengan kesulitan yang sedang dialami antardivisi dalam sebuah perusahaan.
3. Attitude Membantu Mengatasi Berbagai Masalah
Di dalam lingkungan kerja, sikap untuk saling menghargai satu sama lain sangat penting. Dengan mempunyai attitude yang baik, maka dapat diciptakan suasana di lingkungan kerja yang lebih nyaman. Bukan hanya hubungan karyawan dengan pemimpin saja, namun ke sesama karyawan. Sehingga segala macam masalah akan dapat teratasi dengan baik.