7 Jurus BK Hebat Ini adalah modul, pelatihan, dan media yang dikemas secara kreatif dan praktis untuk memperluas jangkauan layanan BK yang lebih segar dan menggembirakan. Istilah “jurus” dalam konteks ini berarti teknik, langkah, tips, atau kompetensi yang harus dimiliki semua guru untuk membimbing dan mengarahkan murid dalam mengembangkan potensi serta memberikan layanan konseling saat murid menghadapi masalah.
7 Jurus BK Hebat [download modulnya di sini]
- Kenali Potensi: Melalui Asesmen Minat dan Bakat
- Kelola Emosi: Melalui Pembelajaran Sosial Emosional (SEL)
- Tumbuhkan Resiliensi: Melalui Pelatihan Daya Lenting
- Jaga Konsistensi: Melalui Kebiasaan Berkesadaran
- Jalin Koneksi: Melalui Komunikasi Empatik
- Bangun Kolaborasi: Melalui Kerjasama Multipihak
- Menata Situasi: Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Aman, Nyaman, dan Menggembirakan.
Konsep Pembelajaran
- Pembelajaran Aktif: Peserta diharapkan terlibat aktif dalam proses pembelajaran, tidak hanya sebagai pendengar, untuk mengoptimalkan potensi auditorial, visual, dan kinestetik.
- Experiential Learning (ARKA): Pelatihan ini dirancang berdasarkan kerangka pembelajaran berbasis pengalaman (EL) dengan empat langkah utama: Aktivitas, Refleksi, Konseptualisasi, dan Aplikasi (ARKA). Proses belajar dimulai dari pengalaman konkret, dilanjutkan dengan refleksi, pemahaman konsep, dan penerapannya.
- Gamifikasi: Penggunaan elemen permainan (poin, level, tantangan, penghargaan) diterapkan untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi peserta, membuat pelatihan lebih menarik dan menyenangkan.
- Media Pembelajaran: Dilengkapi dengan ragam media belajar seperti media tayang, panduan fasilitator, boardgame, flashcard, poster, alat peraga, buku/modul, dan worksheet untuk mengoptimalkan beragam gaya belajar.
Teknik Fasilitasi
Prinsip-prinsip Fasilitasi: Meliputi Ruang Aman (nyaman fisik dan psikologis, bebas berekspresi), Pelatihan Orang Dewasa (peserta memiliki kapasitas belajar dan bertindak atas kesadaran internal), dan Setiap Orang adalah Sumber Informasi (fasilitator sebagai penghubung dan pengorkestrasi berbagai wawasan).
Kesalahan Umum Fasilitator: Terjebak dalam ceramah satu arah, menyimpulkan sendiri, fokus pada beberapa peserta aktif/ dominan, transisi yang tidak mulus, dan hanyut dalam perdebatan di luar topik.
Dinamika Kelompok: Fasilitator perlu melakukan pengelompokan dan pengelompokan ulang secara dinamis (individu, berpasangan, grup kecil, sedang, besar, atau kelas) untuk melatih interaksi merata.
Keterampilan Bertanya: Keahlian utama fasilitator adalah mengajukan pertanyaan yang tepat untuk memicu diskusi mendalam, mendorong partisipasi aktif, membangun rasa kepemilikan, dan mengonfirmasi/memperjelas pesan.
Teknik Bertanya: Buat pertanyaan spesifik, targetkan orang tertentu, dan giring untuk mendukung kesimpulan yang dikehendaki.
Tips Memberikan Umpan Balik: Fokus pada pengamatan (bukan penilaian), berikan umpan balik yang spesifik dan mengarah ke tujuan, serta jaga keseimbangan antara apresiasi dan tantangan.
Persiapan Teknis: Mencakup penataan ruangan (kursi letter U, ruang kosong di tengah untuk aktivitas), serta daftar perlengkapan seperti banner, layar, meja, laptop, proyektor, speaker, papan tulis kecil, ATK, poster, worksheet, form, kartu peran dan kasus, dan kartu simulasi.

 
							