Wawancara merupakan proses komunikasi interaksional antara dua pihak. Cara pertukaran yang digunakan adalah cara verbal dan nonverbal dan mempunyai tujuan tertentu. Wawancara merupakn metode pengumpulan data atau fakta.
Proses wawancara dapat dilakukan secara langsung dengan bertatap muka langsung namun juga dapat dilakukan secara tidak langsung.
Baca: Pacaran Sehat di Kalangan Remaja
Yang Perlu Diperhatikan Dalam Wawancara
- Pastikan kalian sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, kalian sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya
- Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
- Baca kembali surat lamaran, CV kalian, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumen-dokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara
- Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara. Sebaiknya kalian berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan
- Sebelum berangkat ke tempat wawancara, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan Anda
- Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karena banyak perusahaan yang langsung menganggap Anda gagal bila terlambat.
- Sapa satpam atau resepsionis yang Anda temui dengan ramah
- Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi
- Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas)
- Tetaplah berdiri sampai Anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang
- Persiapkan surat lamaran, CV , dan surat panggilan wawancara
- Ingat dengan baik nama pewawancara
- Lakukan kontak mata dengan pewawancara
- Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara
- Tunjukkan antusiasme dan ketertarikanmu pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan
- Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali Anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
- Tampilkan hal-hal positif yang pernah Anda raih
- Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu
- Tunjukkan apa yang bisa kalian perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada kalian
- Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara
- Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan Anda dan bisnis perusahaan secara umum
- Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara
- Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus Anda lakukan selanjutnya
- Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada Anda
Persiapan Menghadapi Wawancara
Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan mempunyai berbagai tujuan. Ada yang dimaksudkan untuk lebih mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai hal.
Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, Anda dituntut untuk berusaha menguasai diri Anda sendiri (khususnya kelebihan dan kelemahan Anda). Juga berusaha menguasai bidang pekerjaan yang Anda lamar.
Cari Informasi Sebanyak Mungkin dan Berlatihlah. Jika Anda telah sampai pada tahap wawancara, sebenarnya secara kualitas, Anda telah memenuhi persyaratan untuk diterima di perusahaan tersebut. Namun kalian dapat gagal hanya karena kurang mengetahui tentang perusahaan tempat kalian melamar.
Untuk itu, sebaiknya kalian juga berusaha mengetahuinya, dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya bertanyalah kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut. Sebaiknya berlatihlah bersama teman untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara,
Cara Berpakaian Yang Baik Dalam Wawancara
Berpakaian yang “baik” dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/ budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain:
- Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (misalkan mengkilap, ngejreng)
- Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan)
- Berpakaian dengan desain yang simpel (tidak telalu banyak pernik-pernik, toh ini bukan acara pesta)
- Tidak berlebihan dalam menggunakan wewangian dan perhiasan.
Fktor Yang Mempengaruhi
Pengaruh Kontak Mata
Melalui tatapan mata selama wawancara haruslah menandakan
- Apakah kalian cukup percaya diri
- Apakah kalian berpikir positif terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut
- Apakah kalian jujur dengan isi komunikasi Anda
- Apakah kalian tampil “jujur” sesuai dengan kepribadian kalian yang sebenarnya.
Pengaruh suara
Intonasi akan memperlihatkan apakah kalian seorang yang percaya diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur suara seperti seorang pemain sinetron, tetapi cukuplah bahwa kalian dapat menggunakan intonasi yang menarik minat lawan bicara untuk terus berkomunikasi. Usahakan tidak memberi nada agresif, atau nada “menutup” diri.
Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan isi pesan Anda. Volume, warna, dan irama memang harus diatur dengan baik, tetapi bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri.