Self regulation adalah sebuah proses yang membantu siswa dalam mengatur pikiran, kebiasaan, dan emosi mereka supaya berhasil mengarahkan prilaku dan pilihan-pilihan dalam hidupnya.
Self regulation atau Regulasi diri merupakan hal mendasar yang sangat penting dalam proses belajar (Jarvela & Jarvenoja, 2011; Zimmerman, 2008). Regulasi diri dapat membantu siswa menciptakan kebiasaan yang lebih baik dan dan memperkuat kemampuan belajarn (Wolters, 2011), menerapkan strategi belajar untuk meningkatkan hasil akademik (Harris, Friedlander, Sadler, Frizzelle, & Graham, 2005), memonitor kegiatan mereka (Harris et al, 2005), dan mengevaluasi perkembangan belajar mereka (De Bruin, Thiede & Camp, 2011).
Baca: Manajemen Waktu Belajar
Penelitian Terkait Self Regulation
Pada tahun 1954, Yale University meneliti lulusan mana yang sudah punya goal tertulis saat wisuda, ternyata 3% yang punya tujuan tertulis. Pada tahun 1974, total kekayaan yang 3% lebih besar dari 97% yang tidak memiliki goal tertulis.
Pada tahun 1979, Havard Business School dilakukan wawancara intensif “apakah anda telah menyusun suatu rencana yang jelas, spesifik dan tertulis tentang masa depan anda, dan perencanaan tentang bagaimana merelasisasikan rencana tersebut?” Hasilnya: 84 % belum, 13 belum menulisnya, 3 % ok. Tahun 1989: 13 % memiliki penghaslan 2x dari yang 84 %. Yang 3 % memiliki penghasilan rata-rata 9 x yang 97 %.
Langkah Menyusun Self Regulation
- Goal Setting = penentuan tujuan/ keinginan
- Planing = rencana langkah-langkah dan strategi pencapaian tujuan
- Self Motivation = memotivasi diri
- Attention Control = mengontrol perhatian supaya fokus pada tujuan
- Help Seeking = mencari bantuan
- Self Evaluation = evaluasi diri.
Berikut penjelasan mengenai 6 langkah tersebut:
1. Goal setting
Goal atau tujuan dapat dikatakan sebagai standar yang mengatur prilaku seseorang (Schunk, 2001). Dengan menentukan tujuan yang jelas, siswa dapat dengan efektif mengarahkan perkembangannya secara lurus (Zimmerman, 2004).
Ada beberapah hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan tujuan:
1. Tujuan harus ditulis
Tujuan yang kita inginkan harus kita tulis. Supaya kita sesalu ingat pada tujuan kita dan setiap tindakan kita selalu terfokus pada tujuan kita. Jika kita ingin melakukan tindakan yang diluar tujuan kita dapat dengan mudah teringat dengan tujuan kita karena kita telah menuliskannya dan menempelkannya di tempat yang dapat kita lihat tiap hari.
Dengan kata lain, dengan kita menuliskan tujuan kita, kita dapat mengontrol setiap tindakan kita sesuai dengan tujuan yang telah kita tetapkan
2. Tujuan harus SMART
- Specific : spesifik, tertentu
- Measurable : terukur
- Achievable : yakin dapat diraih
- Reasonable : alasan yang kuat
- Time Bound : punya batas waktu.
Spesifik: tujuan yang kita tulis harus bersifat khusus, tidak meluas, sehingga kita dapat menuju tujuan kita dengan tepat. Seperti halnya saat kita mencari alamat rumah. Saat alamat yang di tulis hanya Malang, maka kita yang mencari tentu akan kesulitan, tapi jika alamat ditulis secara lengkap mula dari jalan, RT, RW, keluraha, kecamatan hingga negara, maka akan udah untuk ditemukan.
Measurable: tujuan kita harus dapat diukur secara jelas dan nyata hasilnya. Sehingga kita dapat melihat dengan jelas tingkat ketercapaian tujuan kita.
Achievable: tujuan yang kita tulis harus benar-benar kita yakini bahwa kita pasti dapat mencapainya dengan mempertimbangkan kemampuan kita.
Reasonable: tujuan yang kita tulis harus mempunyai alasan yang kuat untuk diraih, kita perlu menanyakan pada diri kita sendiri saat membuat tujuan pertanyaan berikut:
- Untuk apa kita mencapai tujuan kita? Mengapa?
- Untuk siapa saya harus mencapainya?
- Apa yang kita lakukan saatkitasudah mencapainya?
- Apa untungnya kita mencapai tujuan tersebut?
- dan lain sebagainya.
2. Planning
Planing atau rencana langkah-langkah dapat membantu siswa merumuskan secara rinci tujuan dan strategi dengan sukses (Schunk, 2001). Planing dapat dibagi menjadi tiga tahap: menentukan tujuan-tujuan kecil yang disusun berdasarkan tujuan besar (Goal). Menentukan strategi untuk mencapai tujuan, dan menentukan berapa banyak waktu dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
- Langkah-langkah untuk mencapai goal anda
- Strategi untuk mencapai masing-masing langkah tersebut
- Tentukan jangka waktu dan sumberdaya yang dibutuhkan.
3. Self Motivation
Motivasi diri sangat penting dalam regulasi diri karena dibutuhkan siswa untuk menjaga rencana-rencananya (Corno, 1993). Motivasi diri perlu saat tidak ada penghargaan atau penguatan dari luar, sehingga siswa menjadi terlatih untuk lebih kuat dan mandiri dalam mencapai tujuannya.
4. Attention Control
Dalam pengaturan diri, siswa harus bisa mengontrol perhatiannya (Winne, 1995). Penelitian menunjukkan bahwa prestasi akdemik siswa meningkat saat waktu yang dihabiskan dalam tugasnya lebih banyak (Kuhl, 1985).
5. Help Seeking
Siswa yang menerapkan regulasi diri jangan berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya sendirian, tetapi sesekali perlu untuk mencari bantuan dari orang lain (Butler, 1998).
6. Self Evaluation
Siswa akan menjadi orang yang benar-benar mempunyai regulasi diri ketika dia bisa mengevaluasi diri sendiri (Winne & Hadwin, 1998). Siswa harus mampu mengevaluasi dirinya sendiri, sehingga siswa dapat menemukan kelebihan dan kekuranganya sendiri dan kemudian dapat memperbaikinya.
Format Self Regulation
1. Format tujuan tahunan
Tahun 2014 saya harus…
Tahun 2015 saya harus sudah…
Tahun 2017 saya harus sudah punya…
Sahun 2020 saya harus…
2. Format tujuan dan rencana pencapaian
Tujuan: saya harus mendapat rangking 1 di kelas
3. Rencana
Saya harus belajar dua jam tiap hari
Saya harus selalu duduk di depan
Saya hanya bermain Playsatation pada hari minggu
Nilai matematika saya harus 10
- Dalam seminggu saya harus menyelesaikansatu topik pelajaran
- Setiap hari saya harus berlatih menyelesaikan soal matematika
- Saya harus sering bertanya di kelas
- Saya harus belajar sebelum materi diajarkan di kelas
Nilai bahasa inggris saya harus 10
Nilai IPA saya harus 9.