sekolah lanjutan setelah SMP

Sekolah Lanjutan Setelah Lusus SMP

Posted on

Pengertian sekolah lanjutan menurut KBBI adalah sekolah selepas sekolah dasar, sebelum perguruan tinggi. Sedangkan pengertian sekolah lanjutan dalam hal memasuki sekolah lanjutan tingkat atas, yaitu sekolah selepas sekolah lanjutan tingkat pertama, sebelum perguruan tinggi.

 

Sekolah Lanjutan Setelah Lulus SMP

Berikut ini ada tiga (3) macam sekolah lanjutan setelah lulus SMP, silahkan baca penjelasannya sampai akhir.

1. Sekolah Menengah Atas (SMA)

Sekolah menengah atas merupakan salah satu jenis sekolah yang dapat dimasuki oleh siswa setelah menyelesaikan studi di sekolah lanjutan tingkat atas. Sekolah menengah atas mengutamakan persiapan siswa melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan lebih tinggi.

Dalam rangka mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi, di SMA diselenggarakan program pendidikan khusus atau jurusan. Ada tiga program studi di SMA, yaitu Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Program Bahasa.

Masing-masing program bertujuan untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi yang berkaitan dengan ilmu-ilmu pada program tersebut. Program Pengetahuan Alam bertujuan untuk menyiapkan siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Program Pengetahuan Sosial bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Sementara itu, Program Bahasa bertujuan untuk menyiapkan siswa memasuki pendidikan tinggi yang berkaitan dengan ilmu bahasa.

Penjurusan di SMA diselenggarakan mulai Kelas XI semester 1. Dasar yang dipakai untuk penjurusan siswa adalah nilai akademik selama 2 semester di kelas X. Selain itu, dipertimbangkan juga minat dan bakat yang dimiliki siswa serta atas persetujuan orang tua siswa.

 

2. Madrasah Aliyah

Madrasah aliyah (MA) adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan sekolah menengah atas, yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Agama. Pendidikan madrasah aliyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas X sampai kelas XII.

Pada tahun kedua (yakni kelas XI), seperti halnya siswa SMA, siswa MA memilih salah satu dari 4 jurusan yang ada, yaitu Ilmu Alam, Ilmu Sosial, Ilmu-ilmu Keagamaan Islam, dan Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas XII), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional yang mempengaruhi kelulusan siswa. Lulusan madrasah aliyah dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi umum, perguruan tinggi agama Islam, atau langsung bekerja. MA sebagaimana SMA, ada MA umum yang sering dinamakan MA dan MA kejuruan misalnya Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) dan madrasah aliyah program keterampilan yang terdapat di pondok-pondok pesantren.

Kurikulum madrasah aliyah sama dengan kurikulum sekolah menengah atas, hanya saja pada MA terdapat porsi lebih banyak muatan pendidikan agama Islam, yaitu Fiqih, akidah, akhlak, Al Quran, Hadits, Bahasa Arab dan Sejarah Islam (Sejarah Kebudayaan Islam).

 

3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis sekolah menengah yang dapat dimasuki oleh siswa setelah SMP. Sekolah menengah kejuruan bertujuan untuk:

  1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
  2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier.
  3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah dan mengisi kebutuhan dunia usaha.
  4. Menyiapkan siswa untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang yang tinggi (perguruan tinggi).

Siswa yang belajar di sekolah menengah kejuruan lebih banyak dibekali keterampilan untuk memasuki lapangan kerja. Sekolah ini mempunyai penekanan pada program keahlian khusus. Ada sekolah menengah kejuruan yang khusus mempelajari teknik, komputer, tata boga, kecantikan, ekonomi/akuntansi, mesin, otomotif, dan masih banyak lagi, yang semuanya bertujuan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja siap pakai sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing yang dibutuhkan dunia usaha.

Tidak hanya dibekali keterampilan untuk memasuki lapangan kerja saja, sekolah menengah kejuruan juga mempersiapkan siswa memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Misalnya perguruan tinggi atau yang sederajat.

Contoh:

  • SMK dengan program keahlian kecantikan, teknik komputer jaringan, akuntansi dan lain-lain Sekolah Analis Kimia
  • Sekolah Farmasi; Sekolah Perkapalan
  • Sekolah Kelautan
  • SMK-SPP
  • SMK Telekomunikasi

 

Mempersiapkan Diri Memasuki Sekolah Menengah

Anda tentu ingin berhasil dalam mengikuti pendidikan di sekolah lanjutan tingkat atas. Oleh karena itu, Anda perlu mempersiapkan diri untuk memilih sekolah tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sekolah menengah atas antara lain sebagai berikut:

1. Menentukan Tujuan Karier

Saat ini tidak hanya lulusan SMA/MA saja yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi, namun SMK juga dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Selain itu, lulusan SMK juga langsung dapat memasuki dunia pekerjaan, karena siswa SMK dibekali ilmu untuk memasuki dunia pekerjaan. Untuk itu, tentukan tujuan kariermu jika ingin memilih atau akan memasuki sekolah lanjutan tingkat atas. Misalnya, jika Anda ingin menjadi dokter, sebaiknya Anda masuk SMA jurusan IPA, kemudian masuk ke perguruan tinggi fakultas kedokteran.

Baca: Tips Mempersiapkan Karier Sejak Dini

2. Mempersiapkan Diri Mengikuti Ujian

Menekuni dan mempelajari dengan sungguh-sungguh mata pelajaran yang relevan dengan rencana kelanjutan studi, tanpa mengabaikan mata pelajaran yang lain. Prestasi akademik selama Anda belajar di sekolah lanjutan tingkat pertama dapat diketahui melalui nilai hasil Ujian Nasional maupun Ujian Sekolah yang tertera dalam STTB/SKHU. STTB/SKHU sangat mempengaruhi proses pemilihan sekolah lanjutan. Beberapa sekolah lanjutan tingkat atas ada yang menggunakan standar nilai mata pelajaran tertentu sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh calon siswa. Misalnya nilai mata pelajaran Matematika minimal 7. Atau mungkin ada sekolah yang mengharuskan calon siswa memiliki nilai rata-rata UN minimal 8 atau jumlah NUM 32 dan lain-lain.

3. Mempertimbangkan Bakat dan Minat

Bakat yang dimiliki seseorang tidak sama antara satu dengan lainnya. Ada yang berbakat pada ilmu alam, tetapi tidak berbakat pada ilmu sosial, ada yang berbakat di bidang olahraga, tetapi tidak berbakat di kesenian, ada yang berbakat dibidang kesenian tetapi tidak berbakat pada keterampilan. Bakat yang dimiliki seseorang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Seseorang yang mengikuti pendidikan di sekolah lanjutan tingkat atas jika didukung dengan bakat yang dimiliki, akan lebih berhasil dibanding yang tidak didukung dengan bakat. Selain itu, bakat juga harus dibarengi dengan minat.

Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuni. Dan sebaliknya, minat juga akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak didukung dengan bakat pada bidang yang ditekuni.

4. Mempertimbangkan Sifat – Sifat Yang Dimiliki

Setiap orang memilki sifat yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Ada yang sabar, teliti, suka bekerja menghadapi benda, tabah, suka bekerja menghadapi orang, mampu menciptakan alat, dan lain-lain. Sifat-sifat orang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Oleh karena itu, untuk memilih sekolah, sebaiknya seseorang juga harus mempertimbangkan sifat-sifat yang dimiliki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *