Ketika menempuh pendidikan sarjana, magister, maupun doktor Bimbingan dan Konseling (BK) kita selalu diajarkan teknik dasar komunikasi konseling dan pendekatan konseling dari beberapa pakar. Salah satu syarat mendapatkan nilai bagus adalah menguasai teknik konseling dengan baik dan benar.
Masalahnya ketika sudah menjadi guru, teknik dan pendekatan konseling tidak dipakai dalam menangani permasalahan siswa. Tahapan konseling yang diberikan ketika kuliah tidak berlaku di sekolah karena beragam kasus yang datang sewaktu-waktu tanpa persiapan konseling.
Bisa dikatakan apa yang dilakukan guru BK fleksibilitas menyesuaikan dengan permasalahan siswa. Bahkan kalau dikaji di seluruh sekolah yang ada di Indonesia bisa dihitung berapa persen guru BK yang menerapkan teknik konseling.
Admin yang sekaligus sebagai guru BK melihat problematika ini secara menyeluruh. Hampir semua guru yang ditemui tidak ada yang menggunakan pendekatan konseling. Pembicaraan konseling rata-rata mengalir seperti air, tidak beda jauh dengan interogasi dan memberi nasihat.
Melihat problematika ini, sebenarnya penyebabnya apakah karena guru BK tidak menguasai lagi teknik konseling atau memang kurang pas diterapkan di lapangan seperti sekolah. Kalau dikatakan belum menguasai rasanya kurang pas karena untuk menjadi guru saja harus menguasai itu.
Kalaupun lupa guru BK bisa membuka bukunya kembali yang diberikan selama di perkuliahan. Rasanya problematika penerapan teknik konseling di sekolah ini muncul karena ketidakmauan guru menggunakan teknik dan pendekatan tersebut.
Bagimana kalau menurut teman-teman? apa penyebab masalah ini?