Pola belajar siswa sebagian besar berhubungan dengan teks mata pelajaran. Pada intinya siswa mempelajarimat apelajaran dari bacaan tulis. Bacaan yang berupa catatan ataupun teks sebaiknya dapat membantu siswa untuk memahami bacaan, bukan membuat bisan siswa untuk membaca. Sehingga tidak satu puin informasi dari bacaan terlewatkan. Oleh karena itu, diperlukan cara khusus untuk membuat bacaan menjadi lebih mudah dipahami sehingga pembaca tidak merasa bosan untuk memahami isi buku. Dengan demikian, teknik membuat ringkasan sangat diperlukan bagi siswa untuk memahami materi pelajarannya.
Baca: Pengertian Konsep Diri dan Jendela Johari
Pengertian Ringkasan
Ringkasan merupakan kegiatan menceritakan kembali secara ringkas atau lebih pendek dan singkat mengenai materi pelajaran yang telah dibaca atau diterangkan guru. Sehingga meteri yang sudah dalam bentuk ringkasan akan lebih padat dan berisi.
Manfaat Meringkas
Adapun mnfaat dari pembuatan ringkasan, antara lain:
- Menghemat waktu
- Waktu belajar akan lebih efektif dan meringankan beban siswa dalam mempelajari buku teks atau catatan karena semua materi sudah diringkas sehingga waktu belajar lebih sedikit (efektif)
- Membantu mempersiapkan diri menghadapi tes
- Siswa akan lebih siap menghadapi tes karena dengan meringkas secara tidak langsung siswa mebaca ulang materi pelajaran
- Dapat digunakan untuk mengukur diri dalam pengusaan bahan pelajaran
- Pada saat meringkas siswa dapat melakukan dengan cara mengingat-ingat sambil mencatat materi pelajaran.
Membuat Ringkasan
Berikut penjelasa tentang cara praktis membuat ringkasan. Ada beberapa langkah untuk membuat ringkasan secara praktis (Mulyatiningsih: 72) yaitu:
- Bacalah bahan pelajaran secara ringkas – Kegiatan ini membaca isi materi buku secara garis besar dengan membaca judul, daftar isi, pengantar, pendahuluan, judul bab dan sub bab. Jika perlu anda bisa membaca daftar pustaka
- Membaca uraian materi secara cermat – Pada saat membaca harus menemukan gagasan dari setiap paragaraf kemudian catat setiap gagasan atau intisari yang telah ditemukan
- Berilah tanda dan catatlah kalimat yang mengandung gagasan utama atau intisari – Pemberian tanda pada kalimat utama dapat dilakukan dengan cara memberi garis bawah dengan pensil atau stabilo. Kemudian kata/ kalimat yang sudah ditandai dicatat pada selembar kertas yang sudah dipersiapkan dan nantinya digunakan sebagai bahan yang dipelajari
- Mulaialah menyusun ringkasan – Catatan gagasan utama yang telah disusun harus dikembangkan lagi. Gagasan utama diuraikan denga kalimat sesederhana dan mudah dipahami
- Menyusun ringkasan ke dalam suatu skema – Ringkasan dalam bentuk skema sangat membantu siswa dalam memahami pelajaran dari pokok bahasan dan sub bahasan.
Bentuk-Bentuk Ringkasan
Pada saat membuat ringkasan siswa dapat menentukan bentuk ringkasan yaitu bentuk kartu dan lembaran. Berikut ini penjelasan mengenai kedua bentuk ringkasan tersebut:
a. Ringkasan bentuk kartu
Ringkasan dicatat di kartu-kartu kecil. Kriteria kartu yang bisa digunakan adalah kertas yang agak tebal supaya tidak rusak, ukuran kertas sekitar 15X10 cm, bentuk kartu lebih cocok untuk mencatat ringkasan satu pokok pikiran. Ringkasan dalam bentuk kartu memudahkan dalam penyimpanan. Siswa dapat menyelipkan dibuku catatan atau buku teks pada setiap akhir topik yang dipelajari atau siswa dapat menyimpan di kotak.
b. Ringkasan bentuk lembaran
Ringkasan yang telah anda susun dapat dicatat dalam lembaran kertas HVS atau pun folio. Bentuk ringkasan dengan bentuk lembaran memberi tempat yang cukup luas untuk mencatat ringkasan lebih banyak dibandingkan dengan kartu. Untuk penyimpanan lembar ringkasan, maka lembaran kertas dilipat menjadi ukuran kecil.
Refleksi Untuk Siswa
Untuk mendukung kegiatan ini, maka siswa diberikan tugas untuk membuat ringkasan secara praktis. Latihan ini dilakukan dengan mengambil satu topik atau lebih mata pelajaran untuk diringkas.
Contoh membuat ringkasan dengan bentuk kartu P= 15 cm, L= 10 cm
Blumer (1969: 2) interaksionis simbolik bertumpu pada 3 presmis: (1) Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu bagi mereka. (2) Makna tersebut berasal dan “interaksi sosial seseorang dengan orang lain”. (3). Makna-makna tersebut disempurnakan di saat proses interaksi sosial berlangsung.Sosiologi Kontemporer (Margaret Palomo), hal. 258Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2003