Memahami Perubahan Fisik dan Psikis Remaja

Memahami Perubahan Fisik dan Psikis Remaja

Posted on

Masa remaja adalah masa peralihan antara masa anak dan dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun yang diikuti perubahan fisik dan psikis. Dalam perkembangan kehidupan, manusia mengalami tiga masa perkembangan yang penting, yaitu:

  1. Masa kanak-kanak adalah masa sejak lahir sampai dengan usia 11 tahun
  2. Masa remaja adalah masa antara usia 12-21 tahun
  3. Masa dewasa adalah masa diatas usia 21 tahun.

 

Ciri – Ciri Remaja

  1. Pertumbuhan tubuh cepat besar
  2. Mudah tersinggung (impulsive)
  3. Mulai memeperhatikan dirinya sendiri
  4. Mudah berubah-ubah anatar sedih, bahagia, marah
  5. Mulai tertarik dengan lawan jenis
  6. Berkembangnya unsur seksual
  7. Senang mencari perhatian
  8. Membentuk kelompok.

 

Perubahan Fisik Remaja

Perubahan fisik adalah perubahan pada diri seseorang mengenai perubahan jasmani, seperti tinggi badan, berat badan, dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja:

a. Laki-laki

Perubahan yang dialami seperti: pertumbuhan tulang-tulang, testis (buah pelir) membesar, tumbuh bulu kemaluan, awal perubahan suara, ejakulasi (keluarnya air mani), pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot), tumbuh bulu ketiak, rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap, tumbuh bulu di dada, dan lain sebagainya.

b. Perempuan

Perubahan yang dialami seperti: pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang), pertumbuhan payudara, tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, mentruasi , tumbuh bulu-bulu ketiak, dan lain sebagainya.

 

Perubahan Psikis Remaja

Perubahan psikis adalah perubahan mengenai rohani seseorang seperti tingkah laku, sikap, mental, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa prubahan psikis pada masa remaja:

  1. Keadaan emosi yang tidak stabil sehingga remaja mudah merasa gembira sekaligus mudah sedih. Keadaan ini menjadikan remaja memiliki emosi yang meledak-ledak
  2. Perasaan menjadi sangat peka atau sensitive
  3. Situasi tertentu dapat menjadikan remaja mudah tersentuh dan tersinggung
  4. Sikap mental agresif, ditunjukkan dalam bentuk suka menentang kepada aturan atau perintah. Keadaan ini muncul karena dalam diri anak mulai merasakan bahwa ia sudah tidak mau lagi disebut sebagai anak kecil dan menganggap dirinya sudah dewasa dan berhak menentukan pilihan dan kemauannya sendiri
  5. Mulai mencari identitas diri. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai perilaku, antara lain: (a) Senang berkelompokan melakukan kegiatan bersama kelompoknya, (b) Senang melakukan hal-halang menantang, yang cenderung memuaskan perasaan ingin tahu yang begitu besar terhadap sesuatu hal, maka sering anak remaja ini melakukan sesuatu yang di luar perhitungan akan kemampuannya, (c) Senang menarik perhatian orang lain dengan melakukan sesuatu yang menyalahi aturan pada umumnya.

 

Permasalahan dari Perubahan

  1. Ketidakmatangan intelektual dan emosional – Hal ini berakibat pada tindakan yang tidak rasional, cenderung emosional dan tanpa pikir panjang
  2. Penerimaan (akseptansi) menyeluruh terhadap setiap perubahan bentuk dan fungsi tubuhnya sebagai usaha penyesuaian diri terhadap pertumbuhan dan perkembangannya – Mereka merasa tidak puas akan penampilannya. Mereka terhambat dalam hal akseptansi karena menyadari pentingnya penampilan dalam penerimaan sosial. Apalagi pada saat pubertas ini, minat terhadap jenis kelamin lain mulai berkembang pula
  3. Perkembangan seksual yang meningkat – Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas yang pada awalnya berupa keinginan untuk jatuh cinta atau bercinta
  4. Krisis identitas – Setiap remaja harus mampu melewati krisisnya dan menemukan jati dirinya. Sehingga dapat memahami dirinya sendiri, kemampuan dan kelemahan dirinya serta peranan dirinya dalam lingkungannya
  5. Ikatan kelompok yang kuat – Ketidakmampuan remaja dalam menyalurkan segala keinginan dirinya menyebabkan timbulnya dorongan yang kuat untuk berkelompok. Dalam kelompok, segala kekuatan dirinya seolah-olah dihimpun sehingga menjadi sesuatu kekuatan yang besar.

Baca: Pengertian Ringkasan, Manfaat, dan Cara Membuatnya

 

Cara Menyesuaikan Diri Dengan Perubahan

Penyesuaian diri yang harus dilakukan pada masa remaja meliputi perkembangan intelegensi, perkembangan peran sosial, perkembangan peran seksual dam perkembangan moral dan religi.

a. Penerimaan Atas Diri Sendiri

Perubahan dan perkembangan yang pesat oleh remaja sebaiknya dapat dijadikan motivasi untuk dapat menjadi seseorang yang dapat mencapai kematangan menuju kedewasaan yang bertanggung jawab terhadap diri dan kehidupan sekitarnya. Janganlah berpikir jika perubahan bentuk tubuh yang terjadi itu adalah sebuah kesialan karena tidak seperti yang kita inginkan, siswa harus dapat menerimanya bengan lapang dada karena masih banyak orang lain yang mungkin lebih buruk dari yang kita alami sekarang.

b. Membiasakan hidup sehat

c. Mengatur aktifitas

d. Menanamkan keimanan kepada Tuhan YME. Ketebalan dan kekuatan iman merupakan kunci pokok perkembangan mental

e. Menghindari pengaruh lingkungan yang tidak baik. Ini merupakan hal yang paling sulit, karena ada perasaan takut dikucilkan

f. Mengarahkan aktifitas berkelompok di kalangan remaja ke arah kegiatan yang positif misalnya menyalurkan hobi berkelahi dengan mengikutsertakan anak dalam klub bela diri, dan sebagainya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *